top of page

Hidup Yang Melibatkan Tuhan


Selamat Tahun Baru 2021. Setiap awal tahun kebanyakan orang pasti membuat resolusi baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Baik dalam hal perilaku. Baik dalam hal pekerjaan. Baik dalam hal hubungan berkeluarga. Baik dalam hal pelayanan.

Resolusi dibuat berdasarkan pengalaman yang telah kita jalani di tahun tahun yang lalu. Pengalaman dapat dijadikan data untuk mengambil langkah ke depan supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama ataupun bisa juga untuk mengambil keputusan yang baru.

Segala tindakan dan pemikiran yang telah kita ambil di masa lalu harusnya melahirkan respon yang positif untuk masa mendatang karena segala akibat dan konsekuensinya sudah kita alami.


Bilangan 13-14, menceritakan bahwa Allah menyuruh Musa mengutus 12 orang pengintai untuk mengamati Tanah Kanan yang telah dijanjikan Allah kepada bangsa Israel. Para pengintai ini harus mengamati bangsa itu, kekuatan mereka, jumlah mereka, bahkan juga harus mengamati kotanya, tempat mereka berdiam, dan kondisi tanah mereka. Pokoknya semua harus diamati dengan baik dan jelas. Akhirnya tiba sããtnya setelah 40 hari mereka mengamati, pulanglah ke 12 pengintai dan memberi laporan kepada Musa, Harun dan segenap bangsa Israel.

Bilangan 13:27-29 menyatakan, “… Kami sudah masuk ke negeri, kemana kausuruh kami, dan memang Negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.” Mereka tidak berani untuk maju menyerang karena menurut data yang mereka amati, orang-orangnya seperti raksasa sementara diri mereka seperti belalang. Mereka ketakutan karena berpikir orang - orang tersebut pasti lebih kuat. Namun ada 2 orang pengintai yang memiliki respon berbeda walaupun mengamati negeri yang sama dengan 10 pengintai lainnya. Kedua pengintai tersebut adalah, Kaleb dan Yosua. Bilangan 13:30 menyatakan, “… Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” Ke-12 pengintai memiliki data yang sama tapi hanya ada 2 orang pengintai yang memiliki respon berbeda.


Segenap bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Harun setelah mendengar laporan dari 10 pengintai, mereka menyesal mengapa tidak mati saja di tanah Mesir dan meminta pemimpin lain untuk menggantikan Musa dan Harun. Mereka lebih mendengar perkataan dari 10 pengintai daripada ajakan terus maju dari 2 pengintai. Ke-2 pengintai tersebut, Yosua dan Kaleb yang berkata pada Bilangan 14 :7-9, “…Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk energi itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” Sungguh iman yang luar biasa yang ada dalam diri Yosua dan Kaleb. Namun sungguh disayangkan pada saat itu, bangsa Israel tidak mau taat bahkan mau melempari mereka dengan batu. Sebagai akibat ketidakpercayaannya, bangsa Israel harus mengembara di Padang gurun selama 40 tahun.


Kesimpulan yang didapat dari kisah Alkitab ini adalah :

  1. Kita sering berperilaku seperti bangsa Israel yang kurang bersyukur didalam hidup, suka bersungut-sungut untuk suatu keadaan yang tidak pasti ataupun jika ada dalam tekanan. Seandainya bangsa Israel memiliki kacamata iman jauh ke depan lebih percaya dengan 2 orang pengintai daripada 10 orang pengintai, pasti mereka berhasil menduduki negeri Kanaan.

  2. Kita juga sering berkecil hati seperti 10 orang pengintai. Tidak berani maju menghadapi tantangan di depan. Kita sering mengandalkan diri sendiri daripada kekuatan Tuhan yang ada dalam diri kita.

  3. Kita sering tidak percaya diri dan takut sebagai minoritas. Kita selalu melihat besarnya masalah bukan besarnya Allah sebagaimana Yosua dan Kaleb (2 pengintai vs 10 pengintai) meyakini Allah menyertai mereka melawan orang orang raksasa.


Sekarang bagaimana kita hendak mengisi hari kedepan dengan resolusi di tahun 2021 ini?

Pandemi covid 19 mungkin dapat berakhir tetapi mungkin juga tetap ada selama tahun ini.

Jemaat HKBP Duren Sawit yang rindu melayani ataupun mau dilayani mungkin dapat bertambah tetapi mungkin juga berkurang.

Hubungan keluarga mungkin bisa semakin baik tetapi mungkin juga semakin buruk.

Pekerjaan kita mungkin bisa semakin meningkat tetapi mungkin juga semakin menurun.

Penghasilan kita mungkin bisa semakin berlimpah tetapi mungkin juga tidak, dan seterusnya…

Semua kemungkinan dapat terjadi, tapi yang perlu diimani dengan sungguh adalah, Apakah kita melibatkan Tuhan didalam setiap segi kehidupan kita seperti Yosua dan Kaleb yang menyatakan, “Jika TUHAN berkenan maka Ia akan membawa masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita” (Bil 14:8).

Tahun berganti sepanjang masa

Pasti Resolusi selalu ada

Percayalah Tuhan pasti menyertai

Saat kita memiliki hati yang melayani


Selamat menjalani tahun 2021 di dalam pimpinan Tuhan.

Imanuel.


Jambi, 04 Januari 2021

Ny. Lubis br. Marpaung

Comments


bottom of page