top of page

Era 4.0 : Disrupsi Post-modern & Respons Iman Kristen


Pengantar

Suatu waktu saya menemukan gambar di bawah ini. Saya sempat memikirkan bahwa hal yang lucu pada Gambar 1 di bawah ini adalah hidung besar milik Mr. Boss (yang mengenakan jas) dan Mr. Staff (yang tidak mengenakan jas).


Gambar 1


Namun dalam sekejap saya terhentak, bukan karena pertanyaan Mr. Boss kepada Mr. Staff (”Apa putusan anda mengenai Industri 4.0?”), melainkan karena sebelum Mr. Staff menjawab pertanyaan Mr. Boss, pertanyaan tersebut terlebih dahulu dijawab oleh The Computer, yang adalah mesin. Menurut The Computer 4.0 merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Saya tertegun, ... ternyata Industry 4.0 telah mengubah segala sesuatunya: ”manusia bertanya kepada manusia namun mesinlah yang lebih dahulu menjawab.” Kehidupan kita telah berubah.



Industry 4.0: Perjalanan dari 1.0, 2.0 dan 3.0

Bila versi 4.0 pasti sebelumnya ada versi 3.0, 2.0 dan 1.0. Karena itu sebelum kita membahas apa itu Industry 4.0 mari kita lihat terlebih dahulu versi-versi sebelumnya serta apa karakteristik yang mewarnainya, agar kita memiliki gambaran yang jelas. Perhatikan Gambar 2 berikut ini untuk memudahkan kita memahaminya.

Gambar 2


Industri 1.0 umumnya dipahami sebagai era dimana tenaga air dan uap ditemukan dan dipergunakan secara meluas dalam pembentukan industri moderen abad ke-18. Kira-kira seratus tahun kemudian dunia beranjak memasuki pola industri berbasis produksi massal (mass production) yang terintegrasi dengan standardisasi dan quality control, inilah Industri 2.0. Kira-kira seratus tahun kemudian pula pada tahun 1950 hingga 1970 dunia beranjak lagi menuju proses elektronik yang mengotomatisasi berbagai proses dalam industri, inilah Industri 3.0. Pada titik ini industri dicirikan dengan otomasi berbagai proses yang sebelumnya dikerjakan tangan manusia (manual). Namun, sejak saat itu, hanya dalam waktu sekitar 20 hingga 30 tahun saja, kehidupan kita telah bertransformasi jauh lebih cepat dibandingkan dengan kehidupan pada versi-versi industri sebelumnya. Industri 4.0 telah membawa pola kehidupan kita kepada digitalisasi: segala sesuatunya berbasis aplikasi.



Industry 4.0: Apa itu?

Dalam buku “Revolusi Industri 4.0 di tengah Society 5.0: Sebuah Integrasi Ruang, Terobosan Teknologi dan Transformasi Kehidupan di Era Disruptif”, Halifa Haqqi & Hasna Wijayati memaparkan 8 teknologi yang mencirikan Industri 4.0. Di bawah ini saya paparkan beberapa yang penting untuk disorot:


1. Geolocation

Teknologi ini telah menggantikan buku peta yang pada era-era sebelumnya dipergunakan untuk mencari suatu lokasi. Google Maps contohnya, telah ada pada smartphone kita.


2. Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Di Eropa teknologi ini sudah dipergunakan untuk menyelesaikan Symphony No.10 karya Ludwig Van Beethoven yang belum selesai pada masa hidupnya. Algoritma telah memungkinkan kreasi yang belum selesai seorang Beethoven pada abad ke-18 dituntaskan pada abad ke-21 ini.


3. IoT – Internet of Things

World Wide Web yang ditemukan sejak 30 tahun silam juga telah menghubungkan satu pengguna computer dengan satu pengguna computer lainnya di berbagai belahan dunia. Pada era 4.0 ini, mesin, sensor dan manusia terhubung melalui jaringan internet. Hampir segala proses dalam kehidupan kita sehari-hari pada masa kini juga telah dijangkau oleh aplikasi. Pandemi covid-19 yang meluas sejak bulan Februari 2020 ini selama 3 hingga 4 bulan sesudahnya telah menjadikan hampir semua manusia pengguna aplikasi conference seperti Zoom, Google Meet, Webex dan sebagainya.

Bukan saja institusi bisnis dan keuangan, saat ini hampir semua gereja telah mengimplementasikan mekanisme Quick Response (QR) Code (Gambar 3) untuk menyampaikan persembahan jemaatnya.

Gambar 3


4. Big Data dan Cloud Computing

Dengan sangat luasnya pemanfaatan internet oleh setiap individu, maka dapat dibayangkan betapa besarnya lalu lintas data yang berlangsung di “awan” antar berbagai perangkat (server, komputer, smartphone, dan sebagainya). Cloud computing memungkinkan kita untuk tidak lagi menyimpan data kita pada perangkat fisik. Google Form telah memberikan kita fasilitas untuk mendesain dan mengisi formulir tanpa harus mencetaknya dengan kertas A4.



Realitas Post-moderen, disrupsi, dan respon iman Kristen

Dengan teknologi 4.0 yang telah berkembang sedemikian rupa ini sesungguhnya kehidupan manusia telah berubah dibandingkan dengan era moderen saat mesin uap dan listrik ditemukan, mesin dikembangkan sebagai senjata perang seperti pada Perang Dunia II serta saat proses-proses keuangan telah menggunakan sistem elektronik. Teknologi pada era 4.0 ini telah memungkinkan sejumlah besar populasi profesional bekerja, rapat dan konferensi dari rumah (Work From Home) serta siswa belajar dari rumah. Kita memasuki realitas post-moderen. Kehidupan kita telah bergeser. Hal-hal baru menggantikan hal-hal lama; inilah disrupsi.


Berlimpah ruahnya informasi yang tersedia pada satu sisi merupakan anugerah bagi kita. Namun, sebagai orang Kristen setiap informasi yang ada tetap harus kita cermati dengan iman. Sebagaimana doa Rasul Paulus untuk jemaat di Filipi, demikianlah hendaknya kita melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, agar kita “dapat memilih apa yang baik, …” (Filipi 1:9-10). Kita harus pula memcermati informasi itu berdasarkan kebenaran Alkitab, agar kita tidak diombang-ambingkan oleh berbagai arus pemikiran.


The Computer (pada Gambar 1) telah menjadi alat (tool) yang dominan pada era 4.0 ini, namun dia tidak boleh menjadi ilah yang menggantikan Tuhan, Allah kita.



Penutup

Era 4.0 adalah era kita, manusia yang hidup pada abad ke-21, era di mana setiap individu telah dimungkinkan untuk terkoneksi secara cepat dengan individu lainnya pada belahan dunia lainnya. Sebagai jemaat gereja HKBP Duren Sawit, kita adalah anggota tubuh Kristus yang adalah kepala. Panggilan kita adalah menemukan terus pencapaian hidup kita di dalam Kristus. Memikirkan penggunaan teknologi-teknologi yang ada untuk memberitakan pekerjaan-Nya adalah panggilan kita.




St. Jessy Victor Hutagalung, SE

HKBP Duren Sawit, Lingkungan Kav.AL

Anggota Sie IT & Multi Media

Comments


bottom of page